Sejarah Ringkas Dunia Timur

(Sumber: Mojok Store)

Tahun-tahun yang Menentukan Wajah Timur | Muhammad Iqbal | Penerbit: EA Books | Cetakan pertama, Mei 2019 | Tebal: xii + 210 halaman | ISBN: 978-602-51695-9-5

Muhammad Iqbal yang mana?. Itu adalah pertanyaan pertama yang keluar ketika melihat buku ini. Ada banyak nama Muhammad Iqbal, banyak juga dari mereka yang menerbitkan buku. Teman saya bernama sama, tapi ia belum menerbitkan buku.

Memperbincangkan isi buku lebih menarik daripada mengorek latar belakang penulisnya (untuk urusan kedua penjelasannya sudah ada di bagian akhir buku). Menarik juga untuk memperbincangkan latar belakang penulisan buku. Kronik Ramadan adalah latar belakang buku ini. Sebuah kolom tirto.id yang tayang dalam kurun 17 Mei – 15 Juni 2018. Kolom ini memuat tulisan Muhammad Iqbal dan satu tahun setelahnya, tulisan itu tersaji dalam bentuk buku. 

Di toko buku daring, cover buku ini terlihat klasik dengan paduan warna yang cantik. Kesan itu masih bertahan ketika saya membelinya di Patjar Merah Semarang. Yang mengagetkan, ternyata dimensinya cukup kecil hanya 13x19 cm. Jika diletakan di perpustakaan, buku ini seperti bungsu dari yang lain. Tapi kualitas kertas yang digunakan patut dipuji.

Secara garis besar, buku ini memuat tiga komponen cerita, yaitu, peristiwa, tradisi, dan tokoh yang lahir atau meninggal dalam Bulan Ramadan, dan disebar dalam 30 artikel. Kisah paling tua yang diceritakan adalah episode awal kelahiran Islam, ketika Nabi Muhammad SAW mendapat wahyu pertama di Gua Hira. Dan kisah paling muda adalah Perang Yom Kipur antara Mesir dan Israel. Kedua peristiwa itu terjadi pada bulan Ramadan.

Artikel pembuka yang disajikan cukup mencuri perhatian pembaca. Ini adalah artikel 7 halaman yang menceritakan kematian Khalifah Ali bin Abu Thalib oleh seorang pengikut Khawarij. Didalamnya memuat cikal bakal kemunculan kelompok Khawarij dan keterlibatan Aisyah dalam gelanggang politik saat itu. Dan buku ini ditutup dengan sejarah berdirinya Pakistan.

Buku ini tidak akan memberikan sejarah mendalam terkait peristiwa yang diangkat, melainkan hanya ringkasan padat. Namun, ringkasan padat itu cukup memberi gambaran terkait sejarah Islam. Setiap artikel dilengkapi dengan data pustaka sejarah, dan diakhiri dengan daftar referensi. Kehadiran daftar referensi disatu sisi sebagai bukti terkait sumber dan di sisi lain sebagai rekomendasi bacaan bagi pembaca yang memiliki minat pada peristiwa tertentu. Bagian akhir buku ini memuat keseluruhan referensi yang diberi tajuk Senarai Pustaka, dan memuat 95 pustaka yang menjadi rujukan dalam penulisan.

Secara keseluruhan buku ini cukup menjawab beberapa hal mendasar yang mungkin menjadi pertanyaan kita selama ini, terkait sejarah Islam dan momen penting yang memengaruhi dunia timur. Satu hal yang tidak terlalu berarti tapi cukup menganggu, adalah tidak adanya judul artikel dalam bagian atas halaman, yang malah diisi judul buku. Jika pembaca lupa dia sedang membaca artikel apa, maka harus kembali pada halaman awal artikel untuk mengetahui judulnya.

Begitu tuntas membaca buku ini, hal pertama yang ingin saya lakukan adalah membeli banyak buku. Tapi ada orang bijak berkata, itu keinginan, bukan kebutuhan.

Semarang, Januari 2020